Jangan Menjadi AYAH yang bisu
Oleh : @MuhammadSabran
Kalau kita menilhat fenomena Remaja saat ini
banyaknya anak-anak remaja yang terlibat GENG MOTOR,
Anak Baru Gede (ABG) yang menjadi cabe-cabean.
Pergaulan yang begitu bebas antara laki-laki dan
perempuan
Sudah menjadi pemandangan yang biasa kita lihat
setiap harinya.
Jangan
menjadi AYAH yang bisu
Melihat fenomena diatas tentu sebagai seorang ayah
kita pasti sedih,
Coba kita sedikit merenung dan membayangkan.
Bagaimana jika
Anak-anak itu adalah anak kita.Nauzubillahiminzalik
Saya berpikir, salah satu penyebab dari banyaknya remaja
yang melakukan aktitas yang menyimpang penyebabnya
adalah karena kita telah gagal menjadi seorang Ayah.
Gagal mendidik mereka di rumah untuk menjadi
anak-anak
yang memiliki pendirian yang kuat serta akhlak yang
mulia.
Saya sadar, bahwa menjadi seorang AYAH memang tidaklah
mudah
Karena disamping berkewajiban menjemput rizki juga
harus
Mendidik Istri dan anak-anak.
Jangan
menjadi AYAH yang bisu
Ayah yang ketika pulang dari aktivitas diluar rumah,
langsung beristirahat.
Tanpa berkomunikasi bersama istri dan anak-anaknya.
Ayah yang lebih senang berkumpul bersama rekan-rekan
kerjanya
Ketimbang berkumpul bersama keluarga.
Apakah
anda adalah sosok seorang ayah yang di senangi oleh anak-anak anda?
Untuk mengetahuinya tidaklah begitu sulit….
Cara sederhananya
“ Cobalah lihat reaksi anak-anak
kita, saat kita datang !"
Apakah expresi wajah mereka menunjukkan kegembiraan
atau mereka
hanya diam dan melanjutkan aktivitasnya
masing-masing, ataukah mereka
hanya berdiam dikamar ! kalau itu yang terjadi kita
harus segera berubah…
Kenapa kita harus berubah ?
Karena bisa jadi kita telah menjelma menjadi sosok
yang menakutkan buat mereka
Ayah yang tidak asyik ketika ditemani curhat dan
berbagi masalah yang mereka hadapi
Jangan
menjadi AYAH yang bisu
Yuk kita perlakukan anak-anak kita sebagai mana
mereka ingin diperlakukan
Perlakukanlah anak-anak kita yang berusia 0 – 7 tahun
sebagai seorang Raja atau Ratu,
Anak yang berusia 7-14 Tahun, perlakukan mereka
seperti seorang pembantu, karena kita ingin mendidik mereka menjadi anak yang
mandiri, dan mengerjakan pekerjaan mereka sendiri.
Anak yang berusia 14 – 21 Tahun, perlakukan mereka
sebagai seorang sahabat, cobalah untuk mengerti dunianya, mendengarkan
curhat-curhatnya.dan lain sebagainya.
Anak yang berusia 21-28 Tahun, perlakukan mereka
sebagai seorang pemimpin, mintalah saran-saran dan masukan-masukan dari mereka
ketika ingin membuat keputusan keluarga dan minta apa pertimbangannya. Kenapa
kita harus memperlakukan mereka sebagai seorang pemimpin karena kelak mereka
akan menjadi pemimpin di keluarga mereka khususnya seorang pria.
Maka sebagai seorang ayah kita selalu hadir untuk
mendidik dan membimbing mereka
Jangan
menjadi AYAH yang bisu
Jadilah Ayah yang selalu mereka banggakan
Ayah yang mereka hormati karena ketinggian ilmunya
Ayah yang selalu menjadi pahlawan buat mereka karena kebijksanaannya
Yuk kita berusaha menjadi seorang Ayah yang baik
buat keluarga kita,
Ayah yang senantiasa dirindukan kehadirannya ketika
berada diluar.
Ayah yang sukses mendidik anak-anaknya menjadi
anak-anak yang
Sukses dunia dan sukses diakhirat.Amin
Karena semuanya berawal dari Rumah......
Posting Komentar untuk "Jangan Menjadi AYAH yang bisu"