Kita Punya Sejarah Hebat
Sejarah emang masa lalu, tapi justru karena ada masa lalu itulah kita enjoy
hidup pada masa kini. Iya dong. Kalo Thomas Alfa Edison nyerah dalam
percobaan lampu pijarnya, kayaknya kamar kita masih dihiasi lampu
templok, lilin, atau petromak. Kalo dulu Alexander Graham Bell nggak
kreatif bikin nenek moyangnya telepon, mungkin aja sekarang kita masih
pake bekas kaleng susu yang dihubungkan dengan benang biar bisa
komunikasi. Hihihi..ini mah Flinstone punya euy!
Nggak ada ruginya lho kita belajar sejarah. Kita jadi
banyak tahu asal-usul sesuatu. Apalagi sejarah Islam. Dijamin, kita
akan terbelalak melihat kejayaan Islam pada masa lalu dengan
peradabannya yang agung dan modern. Para ilmuwan Islam pun jadi ‘jagoan'
untuk setiap bidang iptek yang digelutinya. Malah kecanggihan peradaban
Barat masa kini diawali ketika mereka mengenal peradaban Islam. Jadi,
geber aja buletin Studia kali ini. Biar wawasan sejarah Islam kamu
bertambah. Oke? Taariiik…!
Kejayaan Islam masa lalu
Sobat muda muslim, mungkin kita nggak bakal nyangka
kalo Islam bisa sampe ke negerinya Fernando Hiero di Spanyol sono.
Padahal letaknya jauh banget dari tempat lahirnya sang utusan Allah Swt.
Inilah hasil kerja keras kaum Muslimin dalam menyebarkan dakwah.
Rasulullah saw. bersabda: ” Islam pasti
akan mencapai wilayah yang diliputi siang dan malam. Allah tidak akan
membiarkan rumah yang megah maupun yang sederhana, kecuali akan
memasukkan agama ini ke dalamnya, dengan memuliakan orang yang mulia dan
dengan menghinakan orang yang hina. Mulia karena Allah akan
memuliakannya dengan Islam; hina karena Allah akan menghinakannya akibat
kekafirannya.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya, jld. IV/103).
Sejarah udah ngebuktiin kebenaran hadis di atas. Pada
masa Rasulullah saw., Mekkah, Khaibar, Bahrain, seluruh jazirah Arab,
dan seluruh wilayah Yaman berhasil dibebaskan (terbebas dari kekufuran
dan tunduk di bawah pemerintahan Islam). Berlanjut pada kekhalifahan Abu
Bakar r.a. sebagian daerah Syams, Bashrah, Damaskus, dan negeri-negeri
sekitarnya berhasil dibebaskan. Khalifah Umar bin Khathab-lah yang
membebaskan seluruh wilayah Syam, seluruh wilayah Mesir, dan sebagian
kekuasaan Byzantium. Dan di bawah pemerintahan Utsman bin Affan, Islam
telah sampai ke penjuru Timur dan Barat. Negeri-negeri di kawasan Maroko
dan sekitarnya dapat dibebaskan sampe negerinya Jet Li.
Pasca kekhalifahan Khulafaur Rasyidin, kekuasaan
Islam makin luas. Beberapa prestasi tertorehkan dengan tinta emas dalam
sejarah Islam. Seperti saat penak-lukkan Andalusia, Spanyol.
Waktu itu tahun 92 H/711M. 7000 pasukan Mus-lim di
bawah pimpinan Panglima Thariq bin Ziyad bela-belain menyebrangi selat
Gibraltar (Jabal Thariq) biar bisa sampe di Spanyol. Atas pertolongan
Allah, pasukan raja Rhoderick (Spanyol) yang berkekuatan 100.000 pasukan
tumbang di tangan pasukan Thariq bin Ziyad yang hanya berjumlah 7000
plus 5000 pasukan tambahan. Allahu Akbar!
Inilah awal penyebaran dakwah Islam di Eropa. Jadi
nggak usah bingung kalo kita sempet mimpi ke Spanyol ngeliat masjid
Cordoba yang megah nan indah. Masjid yang dibangun pada masa Abdurrahman
III dari Bani Umayyah ini tinggi menaranya 40 hasta di atas
batang-batang kayu berukir. Udah gitu ditopang oleh 1093 tiang yang
terbuat dari berbagai macam marmer bermotif papan catur. Di sisi selatan
tampak 19 pintu berlapiskan perunggu dengan kreasi yang sangat
menakjubkan. Sementara pintu tengahnya berlapiskan lempeng-lempeng emas.
Kejayaan Islam belanjut sampe masa pemerintahan
Utsmaniyah. Setelah sebelum-nya, pasukan Sultan Muhammad al-Fatih (1453
M) berhasil menaklukkan Konstantinopel, kerajaan Byzantium Timur. Nama
Konstan-tinopel pun diubah menjadi Istambul dan dijadikan ibukota
Kekhilafahan Islam Utsmaniyyah.
Peradaban dan ilmuwan Islam
Sobat muda Muslim, kejayaan Islam nggak cuma di medan
tempur. Keliru kalo ada orang yang nganggap kaum Muslimin itu bangsa
Barbar karena doyan menumpahkan darah di medan perang. Peperangan itu
semata-mata untuk menyebarkan Islam. Kagak pake embel-embel
pembumihangusan atau ekploitasi kekayaan alam. Nehi…nehi… itu cuma kelakuan negara kemaruk macam AS.
Sebelum mengenal peradaban Islam, keadaan negeri-negeri Barat sungguh memprihatin-kan. Dalam bu-ku Sejarah Umum
karya Lavis dan Rambon dije-laskan bahwa Inggris Anglo-Saxon pada abad
ke-7 M hingga sesu-dah abad ke-10 M merupakan negeri yang tandus,
terisolir, kumuh, dan liar. Tempat kediaman dan keamanan manusia tidak
lebih baik daripada hewan. Eropa masih penuh dengan hutan-hutan
belantara. Mereka tidak mengenal kebersihan. Kotoran hewan dan sampah
dapur dibuang di depan rumah sehingga menyebarkan bau-bau busuk. Dan
kota terbesar di Eropa penduduk-nya tidak lebih dari 25.000 orang.
Kondisi di atas jauh banget bedanya ama keadaan
kota-kota besar Islam pada waktu yang sama. Seperti di kota Cordoba,
ibukota Andalus di Spanyol. Cordoba dikelilingi taman-taman hijau.
Penduduknya lebih dari satu juta jiwa. Terdapat 900 tempat pemandian,
283.000 rumah penduduk, 80.000 gedung-gedung, 600 masjid, 50 rumah
sakit, dan 80 sekolah. Semua penduduknya terpelajar. Karena orang-orang
miskin pun menuntut ilmu secara cuma-cuma.
Selain ketinggian peradaban Islam, para ilmuwan Muslim juga punya peran besar dalam memajukan ilmu pengetahuan dunia.
Dalam bidang kedokteran ada Abu Bakr Muhammad bin
Zakariya ar-Razi (Razes [864-930 M]) yang dikenal sebagai ‘dokter Muslim
terbesar'; atau pakar kedokteran Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn
Sina (Avicenna [981-1037 M]). Jabir Ibnu Hayyan yang meninggal tahun 803
M disebut-sebut sebagai Bapak Kimia. Algoritma yang kita kenal dalam
pelajaran matematik itu berasal dari nama seorang ahli matematik Muslim
bernama Muhammad bin Musa Al-Khwarizmi (770-840 M). Dan masih bejibun
ilmuwan-ilmuwan Islam yang menjadi pelopor perkembangan iptek di dunia.
Kalo disebutin semua, ntar nggak kelar-kelar tulisannya. Hehehe..
Semua tinggal sejarah…
Bener sobat. Semua kejayaan Islam yang diceritain di
atas kini tinggal sejarah. Sebuah romantisme saat kita mengenangnya.
Andalusia dikuasai lagi oleh orang kafir. Masjid Cordoba pun diubah
menjadi tempat wisata. Gelar umat terbaik yang Allah berikan berubah
menjadi umat tertindas. Padahal jumlah umat Islam buwanyak banget. Kenapa ya umat Islam bisa mundur?
Banyak faktor yang bikin umat Islam mundur. Salah
satunya dari invasi pemikiran dan budaya sekular Barat. Menjelang
keruntuhannya, kekhilafahan Utsmaniyah membolehkan orang-orang kafir
untuk mendirikan berbagai pusat kajian ilmu pengetahuan. Padahal lembaga
ini jadi pusat misionaris dan orientalis untuk menhancurkan pemiki-ran
Islam. Mereka yang menghembus-kan nasionalisme untuk meme-cah-belah
negeri-negeri yang tergabung dalam kekhila-fahan. Melalui agen-agennya,
orang kafir berusaha masuk ke jajaran pemerintah dan menjadi pe-mimpin
gerakan nasionalis yang berkembang di negeri-negeri Islam.
Dan akhirnya, tepat pada tanggal 3 Maret 1924 M (27
Rajab 1324 H) kekhilafahan Utsmaniyah dihapus. Setelah seorang agen
Inggris, Mustafa Kemal mengumumkan pemecatan khalifah, pembu-baran
sistem khilafah, dan menjauhkan Islam dari negara. Sejak saat itulah
kondisi kaum Muslimin kian sekarat. Negeri-negeri kaum Muslimin
terpecah-belah dan kejayaan Islam pun tinggal sejarah.
Mengembalikan kejayaan Islam
Sekarang udah tahu dong kenapa umat Islam bisa
mundur? Yup, karena di depannya ada tembok. Jadi nggak bisa maju.
Hehehe.. bukan ding, karena pengaruh pemikiran dan budaya sekular Barat.
Padahal dulu Islam jaya justru karena semua-mua aturannya diterapkan oleh Khilafah Islamiyah. Islam diemban sebagai ideologi negara.
Berarti sekaranglah waktunya buat kita, kaum Muslimin
untuk ikut berjuang demi kembalinya kejayaan Islam. Karena Khilafah
Islam udah nggak ada, berarti tugas kita untuk ngadain lagi. Caranya?
Cukup ngikutin teladan Rasulullah saw. yang mendirikan Negara Islam
pertama di Madinah.
Pertama-tama Rasulullah mengajak orang-orang
terdekatnya untuk masuk Islam. Lalu ikut mendakwahkan, dan
memperjuang-kannya. Setelah agak banyak, beliau membentuk kelompok
dakwah dengan Darul Arqam sebagai pusat pembinaannya. Makin
lama, orang kafir mulai kurang ajar ama Rasulullah dan para sahabat.
Beliau pun mengunjungi beberapa kabilah untuk meminta perlindungan atas
kaum Muslimin dan dakwahnya. Sampai akhirnya, Mushab bin Umair yang
diutus Rasul ke Yastrib (Madinah) untuk menyebarkan Islam membawa berita
gembira. Dua suku terbesar di Yastrib, suku Aus dan Khazraj memeluk
Islam dan bersedia diatur segala urusannya oleh Rasulullah. Maka beliau
pun berhijrah dari Mekkah ke Madinah dan mendirikan Negara Islam pertama
di sana.
Sekarang yang jadi pertanyaan, kira-kira posisi apa
yang bisa kita tempatin untuk ikut andil dalam perjuangan Islam sekarang
ini?
Gampang. Minimal kita nggak malu untuk mempelajari,
memahami, dan menyampaikan Islam. Yang penting kita ambil bagian dalam
dakwah Islam. Sebagai langkah awal, kita bisa ngikut kajian Islam.
Syukur-syukur berlanjut jadi kajian rutin. Biar pemahaman kita makin
kuat dan berani menyuarakan Islam di lingkungan kita yang sekular.
Bagusnya kita juga ikut gabung dengan harakah
(gerakan Islam) yang bertujuan untuk menegakkan hukum Allah melalui
tegaknya Khilafah Islamiyah. Dengan bertambahnya barisan perjuangan
Islam dan keikhlasan para pejuang itu, kita berharap pertolongan Allah
segera datang. Sehingga kaum Muslimin akan berjaya kembali. Seperti
janji Allah:
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang
beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia
telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa (QS. an-Nûr [24]: 55)
Nah, sobat muda muslim, kejayaan Islam memang tinggal
sejarah, tapi dakwah Islam nggak boleh punah dong. Iya khan? Bahkan
kita dan mungkin anak-cucu kita akan kembali mengukir sejarah ini. Kami
pasti akan kembali! Islam pasti akan memimpin kembali dunia ini. Jadi
tetep kenceng dakwahnya, tetep semangat berjuangnya, tetep istiqomah
dalam jalan-Nya. We are the champions my friends! Hari ini dan esok milik kita. Insya Allah. [hafidz]
Sumber : http://www.dudung.net/buletin-gaul-islam/kita-punya-sejarah-hebat.html
Posting Komentar untuk "Kita Punya Sejarah Hebat"