Kakek 101 Tahun Lincah Memanjat Pohon Nira
PAREPARE, KOMPAS.com — Sungguh luar biasa kesehatan
fisik kakek Langgogo ini. Bagaimana tidak, laki-laki tua yang mengaku
berusia 101 tahun itu masih mampu memanjat pohon nira setinggi 10 meter
tanpa mengenakan pengaman.
Sebagai perajin gula merah, pohon nira
adalah sumber bahan baku utama gula merah buatannya. Maka, mau tak mau
Langgogo harus sering berurusan dengan pohon nira.
Selain harus memanjat pohon tuah, Langgogo juga harus berjalan kaki sekitar 10 kilometer menuju kebun pohon niranya.
Urusan
membuat gula dan tuak manis sudah digeluti Langgogo sejak kanak-kanak.
Sejak ia berusia sekitar 10 tahun, orangtuanya sudah mengajarkan cara
membuat tuak dan gula merah bermutu tinggi.
Dengan kemampuan yang
terus diasah selama berpuluh tahun, kini tuak dan gula merah buatan
warga tertua Desa Caddie, Kelurahan Wattang Bacukiki, Kota Parepare,
Sulawesi Selatan, ini sangat laris di pasaran. Selain dikenal manis,
tuak buatan kakek Langgogo ini juga bersih.
"Kalau mau beli tuak,
mesti kita harus datang agak pagi, sekitar pukul 06.00, karena sudah
banyak pembeli yang datang ke sini," ujar Langgogo dalam bahasa Bugis
yang kental, Selasa (16/10/2012).
Perkataan Langgogo memang benar.
Saat sejumlah wartawan yang datang ke kediamannya untuk melihat proses
pembuatan tuak dan gula merah harus menelan kekecewaan.
Pasalnya, tuak manis buatan Langgogo sudah habis terjual tak bersisa.
Editor :
Ervan Hardoko
(kompas.com)
Silahkan tinggalkan jejak dengan memberikan Komentar.......
Dokumentasi Kegiatan Foto-Foto Training Motivasi bersama Coach Sabran disini πππwww.muhammad-sabran.com/2011/08/hubungi-saya.html
Hormatku
Coach Sabranπ
Posting Komentar untuk "Kakek 101 Tahun Lincah Memanjat Pohon Nira"