NEGERI IMPIANKU
Ingin rasanya segera
berada disebuah negara yang “Baldatun Thoyyibatun wa robbun Ghofur
“ Hidup bersama keluarga
besar, anak dan istriku
tercinta:
Tapi
apakah
mungkin
negara
seperti
itu
ada,
jika
para
ULAMA
(orang
yang
berilmu)
tidak
lagi
didengar.
Saat
mereka
memberikan
saran
dan
masukan
mereka
hanya
dianggap
seperti
angin
lalu
saja.
Ulama-ulama
mulai
ditinggalkan,
ulama
tidak
lagi
menjadi
rujukan
dan
tempat
bertanya
ketika
menghadapi
masalah.
Bahkan
banyak
ulama-ulama lurus
yang
difitnah,
diberikan
stigma
negatif
kepada
mereka
yang
ikhlas
berjuang menagakkan Syariah Islam.
Apakah sebuah negeri yang
subur dan makmur, adil dan aman. Dimana yang berhak akan mendapat
haknya, yang berkewajiban akan melaksanakan kewajibannya dan yang
yang berbuat baik akan mendapat anugerah sebesar kebaikannya. Tidak
ada lagi kezaliman, Jika para pemimpi-pemimpinya belum berlaku adil.
Adil menurut siapa ?.....Tentu kalau kita ingin menggunakan standar
manusia pasti sulit untuk menentukannya, Oleh karena itu standar
keadilan harus di kambalikan kepada Sang Pencita Keadilan (Allah SWT).
Contoh Sederhana pembagian harta warisan, bagi kita manusia baru dianggap adil jika harta warisan yang dibagikan sama banyak antara laki-laki dan perempuan. Tapi dalam Islam tidaklah seperti itu, pembagian warisan telah ditentukan Oleh Sang Pencipta Keadilan yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan.
Mimpiku untuk hidup di
Negara “Baldatun Thoyyibatun wa
robbun Ghofur “ yang
sangat
besar
ini
kadang
kembali
sedikit
luntur
tak
kala
masih
ku
lihat
ada
pedagang-pedagang
yang
kurang
jujur
dalam
berdagang,
ketika
ku
membeli
langsat
sebanyak
3
Kg
tapi
beratnya
hanya
2
Kg.
Belum
lagi
ketika
melihat
tingkah
laku
pengusaha-pengusaha
yang
kurang
jujur,
misalkan
saja
ada
pengusaha
yang
membangun
perumahan,
kadang
apa
yang
kita
liat
di
brosus
atau
yang
mereka
promosikan
tidak
sebaik
yang
ada
dilapangan.
Serta
masih
banyak
pengusaha-pengusaha
yang
mesih
mengambil
hak-hak
karyawannya.
Misalnya
lembur
yang
tak
di
bayarkan,
uang
kesehatan
dan
gaji
yang
diberikan
tidak
sesuai
dengan
keringat
yang
mereka
keluarkan.dan
masih
banyak
lagi.
Nagara
Impianku makin sulit untuk terwujud ketika aku berjalan-jalan dan
melihat di Warung-warung kopi masih banyak pegawai yang kurang
disiplin, dengan santainya menikmati secangkir kopi dan menikmati
sebatang rokok yang seolah tak ada putusnya. Pakaian-pakain yang
mereka pakai seolah menjadi kebanggaan, padahal semua orang tau bahwa
gaji mereka hasil dari pajak yang kita bayarkan.
Negeri impianku tentu
sulit terwujud jika dimasyarakat masih banyak orang-orang yang tidak
taat kepada Allah Sang Pemilik Alam Semesta beserta Isinya. Masih
banyak yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan, remaja-remaja
seolah-olah tidak merasa malu menunjukkan kemesraannya didepan umum,
banyaknya kaum hawa yang menampakkan Auratnya.
Ya Allah,berilah kami
kekuatan sehingga kami tergolong sebagai hamba yang senantiasa
memperbaiki diri dan menjadi hamba yang Beriman dan bertaqwa
(sebenar-benarnya Taqwa).
Dan berikan kami kekuatan untuk melakukan
sebuah perubahan menuju negeri IMPIAN “Baldatun Thoyyibatun wa robbun Ghofur “.Amin. Rindu #Khilafah
Makassar (07/09/2012)
Jangan Lupa tinggalkan jejak dengan memberikan Komentar
Hormatku
Muhammad Sabranπ
http://wa.me/6285299197534
Silahkan lihat juga Dokumentasi Kegiatan Foto-Foto Training Motivasi bersama Coach Sabran disini πππwww.muhammad-sabran.com/2011/08/hubungi-saya.html
Silahkan lihat juga Dokumentasi Kegiatan Foto-Foto Training Motivasi bersama Coach Sabran disini πππwww.muhammad-sabran.com/2011/08/hubungi-saya.html
ππLike, Follow, Subscribe dan Join Akun SOSMED Sayaππ
Like : Fans Page FB Muhammad Sabran
Follow : IG @muhammad_sabran
Subscribe : Youtube Coach Sabran
Join : Telegram Coach Sabran
Ku sangat Yakin tidak lama lagi negeri IMPIANKU akan terwujud.Amin
BalasHapus