Seks Bebas di Kalangan Remaja makin Menjamur
Tren remaja yang terjerat masalah seksualitas, HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkotika cenderung mengalami peningkatan.“Semakin banyak remaja yang tidak siap untuk melanjutkan peran
generasi penerus. Karena terjerat masalah, kesempatan untuk sekolah,
bekerja dan bermasyarakat semakin terganggu,” sebut Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sugiri Syarief saat membuka
Pemilihan Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe), di Jakarta, Senin
(7/5).
Menurut Sugiri, mayoritas pengetahuan remaja Indonesia tentang
masalah kesehatan reproduksi masih terbilang rendah. Walhasil, perilaku
seksual yang tidak sehat di kalangan mereka cenderung meningkat.
Hal itu terpotret dari hasil penelitian yang dilakukan Australian
National University (ANU) dan Pusat Penelitian Kesehatan Universtias
Indonesia pada 2010 di Jakarta, Tangerang dan Bekasi.
Dengan mengambil sampel 3.006 responden usia 17-24, hasil riset
menemukan, 20,9% responden perempuan mengaku mengalami kehamilan dan
melahirkan sebelum menikah dan 38,7% remaja hamil sebelum menikah dan
akhirnya menikah setelah dilakukan pernikahan. Di samping masalah seputar seks, berbagai survei telah menunjukkan
bahwa kaum muda yang terjerat dengan penyakit HIV/AIDS juga cukup
tinggi. Hingga Juni 2011, Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah kasus HIV
telah mencapai 26.483 kasus. Dari total jumlah tersebut, 45,9% di
antaranya adalah kelompok usia 20-29 tahun.
“Jika dikaitkan dengan karateristik virus HIV yang gejalanya baru
muncul setelah 3-10 tahun terinfeksi,hal itu semakin membuktikan bahwa
sebagian besar dari mereka yang terkena telah terinfeksi ketika berusia
muda,” ujarnya. Lebih jauh, Kepala BKKBN juga menuturkan bahwa remaja kita memang
masih belum lepas dari perangkap narkotika. Buktinya, berdasarkan data
Badan Narkotika Nasional (BNN) 2008 menyebutkan jumlah pengguna napza
pada tahun itu telah mencapai 115.404 orang. Sekitar 51.986 diantaranya
adalah remaja usia 16-24 tahun.
Merespons berbagai masalah remaja yang dirasa semakin komplek, BKKBN
mengeluarkan program Generasi Berencana (GenRe) bagi remaja dan
keluarga yang memiliki remaja.
Deputi BKKBN Bidang Kesejahteraan dan pemberdayaan keluarga Sudibyo
Alimoeso menjelaskan, program ini bertujuan untuk membantu remaja
mempersiapkan masa transisi kehidupannya agar tidak terganggu. Sudibyo meyakini, jika remaja mempersiapkan masa transisi
kehidupannya dengan sebaik mungkin, walhasil, kehidupan berkeluarga
mereka bakal berjalan dengan baik pula. (mediaindonesia.com, 7/5/2012)
www.hizbut-tahrir.or.id
Posting Komentar untuk "Seks Bebas di Kalangan Remaja makin Menjamur"